Gari Art Festival #5 Mengangkat Tema "MAPAG" Gowes Menanam Jelajah Gunungkidul
WONOSARI-Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong, PhD., dan Forkopimda serta dinas terkait termasuk karangtaruna Mekar Pandega Gari serta peserta Gowes Menanam. Bertempat di Bumi Watu Obong dan Pasar Argowijil telah berlangsung kegiatan Gari Art Festival #5 mengangkat tema “MAPAG” Gowes Menanam Jelajah Gunungkidul, pada hari Sabtu (16/09).
Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta dalam sambutannya menyampaikan “atas nama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengucapkan selamat datang di Bumi Watu Obong Padukuhan Gelung Kabupaten Gunungkidul”.
Ini adalah salah satu tempat di Gunungkidul bahwa pada saat itu suasana di Gunungkidul seperti ini, peningkatan masyarakat Gunungkidul yang sudah signifikan tidak terlepas dari sejarah masa lalu, ini adalah salah satu monumen perjuangan masyarakat pada masa lalu dan tempat ini harus dilestarikan, sebagai penghargaan saya akan menciptakan tarian Bumi Watu Obong”, ucapnya.
Suatu ketika nanti saya akan memanggil pelaku seni untuk berkolaborasi dengan alam watu obong untuk menggambarkan sebuah perjuangan melalui tarian. Tempat ini bisa dijadikan sebagai tempat obyek wisata dan memberdayakan warga sekitar dan bisa memberikan dampak positif di kabupaten Gunungkidul”, imbuhnya.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc., menyampaikan bahwa Argo Wijil juga sejarah penting, tahun 2015 kami gabung ada unit eseleon II untuk pemulihan akses terbuka, ini proyek pertama dari Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dan berhasil sampai sekarang dan merupakan proyek pemulihan terbaik”, ucapnya.
“Kami belajar tidak semua tempat harus didesain seperti wisata, namun juga sebagai pertahanan pangan, dan tempat ini akan dijadikan untuk penjualan produk hasil UMKM seperti hasil pertanian dan lain sebagainya. “Terima kasih kepada Bupati, Lurah dan semua yang terlibat sehingga dalam program kami bisa berjalan lancar”.
Alue Dohong, PhD., selaku Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyampaikan acara gowes dalam rangka mendukung langit biru, apalagi Gunungkidul yang merupakan hutan tanaman kayu. Bersepeda merupakan investasi kesehatan, karena semakin kita berolahraga maka kita akan semakin sehat”, ucapnya.
“Kegiatan Gowes dengan jalur yang telah ditempuh tadi sudah ada rencana pembagunan infrastruktur nanti akan kami dukung untuk tahun depan kita bantu untuk memulihkan tempat bersejarah sehingga bisa dipakai untuk alternatif berwisata sebagai bentuk peningkatan ekonomi warga masyarakat sekitar. Kalau bisa agar dibangun jalaur khusus pesepeda sehingga bisa mebantu untuk penggunaan sepeda sebagai kendaraan alternatif ramah lingkungan”, jelasnya.
“Terima kasih Bupati dan segala pihak dalam rangka meberikan kenyamanan dan udara yang sehat kepada pengendara sepeda juga perlu dilakukan peghijauan disepanjang jalan, kedepan agar disini ditumbuhi banyak pohon agar lebih asri.
“Harapan kami ini bisa menjadi contoh untuk desa desa yang lain, karena saya mendapat laporan pendapatan pasar Ekologis Argowijil dalam setahun bisa mendapatkan 3-4 Milyar.
Penguatan aspek tanah dan air serta iklim, saya sarankan agar bisa menjadi desa proklim (kampung hijau) akan didukung danais.
Penegasan Komitmen Program Langit Biru & Kota Ramah Sepeda oleh Bupati Gunungkidul dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (KLHK), dilanjutkan dengan Launching Desain Pemulihan Lahan Bumi Watu Obong Berbasis Pertanian Regeneratif oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
“Terima kasih kepada Bupati dan seluruh pihak atas komitmen sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik”, pungkasnya.